Kisah Aneh dan Meninggalnya Temanku
Beberapa tahun yang lalu, saya
lupa persis tahunnya, yang pasti sekitar tahun 2000-an aku bersama kawan-kawan satu kuliahan berangkat ke Carita. Kebetulan
aku punya kawan di sana, jadi kami semua, sekitar 30 orang menyewa cottage kawanku itu.
Ini adalah perjalanan kami
yang kedua ke tempat yang sama. Pada perjalanan kami yang pertama memang tidak ada kejadian yang membuat kawan-kawanku ketakutan,
karena aku sengaja tidak memberitahu apa yang “ada” di sana. Setelah perjalanan pertama aku baru memberitahu mereka
kalau di tempat kawanku itu ada “penghuni” lain selain kita manusia. Ini berlaku dimana-mana.
Kami berangkat
dari kampus sekitar pukul 1600 WIB, jadi sampai di Carita setelah Isya. Setelah sampai disana, semuanya bersiap untuk bersenang-senang,
karena tujuan kami ke sana memang untuk bersenang-senang. Setelah bersenang-senang, menjelang pagi kami semua berangkat untuk
istirahat.
Diantara kawanku ini ada empat orang masing-masing Iwan, Nasrul, Stefanus dan Dini yang tidak tahu kalau
di tempat itu ada “penghuninya”, karena pada perjalanan yang pertama mereka tidak ikut. Aku ingat, saat itu sekitar
pukul 03.00 pagi, tadinya aku tidur di ruang utama, karena penuh, aku pindah ke kamar depan.
Saat aku pindah kamar,
aku lihat dua orang kawanku, Iwan dan Nasrul, sedang asyik main gitar. Aku sempat menegur mereka, lalu aku masuk ke kamar
untuk kembali tidur. Tidak lama Nasrul menyusul aku ke dalam kamar. Aku pikir Nasrul ingin ikut tidur bareng, ternyata dia
ketakutan.
Dia bercerita karena dia melihat ada “sosok” yang turun dari sebuah pohon di pintu gerbang,
pposisi Nasrul saat bermain gitar memang menghadap ke kebun yang banyak terdapat pohon-pohon besar, karena cottage kami berada
di seberang jalan.
Aku bertanya sosok seperti apa? Nasrul menjelaskan, sosok itu turun dari pohon dengan kepala terlebih
dahulu, lalu merangkak melewati mereka berdua, sekitar 5 meter dari mereka berdua. Segera aku memanggil Iwan untuk segera
masuk, walaupun agak susah membujuknya. Setelah Iwan masuk, ternyata Iwan juga melihat “sosok” tersebut.
Karena
penasaran, makanya Iwan susah untuk kuajak masuk. Lalu kami semua sepakat untuk merahasiakan kejadian tersebut. Lalu kami
kembali tidur walaupun tercekam rasa takut. Menjelang pukul 05.30 WIB, terjadi kegaduhan diantara kawan-kawan yang lain.
Ternyata
Stefanus dan Dini melihat sesuatu yang membuat mereka takut. Saat aku tanya, mereka menjawab, kalau mereka melihat seorang
wanita sedang berdiri di pohon yang ditunjuk Nasrul dan Iwan. Mereka pikir wanita tersebut salah seorang dari penduduk lokal
yang sedang menunggu kendaraan untuk berangkat ke pasar.
Saat mereka berdua mendekat untuk melewati wanita tersebut,
tiba-tiba datang sebuah mobil dengan cahaya lampu yang tepat mengenai wanita tersebut, mendengar cerita itu aku langsung merinding.
Saat Stefanus dan Dini melihat ke wanita yang terkena cahaya lampu itu, mereka berdua terperanjat saat melihat wanita ternyata
tembus pandang.
Wanita tersebut ternyata, mungkin yang disebut orang kuntilanak. Tanpa pikir panjang mereka berdua
kembali masuk ke cottage dengan berlari. Kami semua terbangun dan ramai membicarakan hal tersebut sampai saat makan pagi.
Itu semua merupakan kenangan terakhir kami bersama Stefanus dan Dini yang tidak akan pernah kami lupakan.
Saat cerita
ini aku tulis (Oktober 04), Stefanus dan Dini telah meninggalkan kami semua. Mereka berdua meninggal dunia saat membersihkan
tangki bensin di dalam kamar mandi. Mereka di makamkan berdampingan. Selamat jalan kawan, tenanglah kalian berdua didalam
DekapanNya. Amin (seperti dikisahkan agung)
created by. hery. if.unikom 2004
|